putriani/1143210002/bki 3A
BAB
1
PENGERTIAN,
RUANG LINGKUP, DAN MANFAAT MEMPELAJARI
KOMUNIKASI ISLAM
Apa
sebenarnya komunikasi sehingga seolah-olah semua permasalahan ujung-ujungnya
dialamatkan kepadanya? Lalu kenapa harus di embel-embeli dengan islam
dibelakangnya? Apakah ada perbedaan yang signifikan antara komusikasi yang ada
dengan Komunikasi Islam?
A.
Definisi
Komunikasi Islam
1. Definisi
Komunikasi
Diantara arti
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui
sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku. Komunikasi juga biasa
diartikan sebagai cara untuk mengomunikasikan ide dengan pihak lain, baik
dengan berbincang-bincang, berpidato, menulis, maupun melakukan korespondensi.
Kalau merujuk kepada kata dasar
“washala” yang artinya sampai, dan tawashul yang dapat artikan yaitu proses
yang dilakukan oleh dua pihak untuk saling bertukar informasi sehingga pesan
yang disampaikan dapat dipahami atau sampai kepada dua belah pihak yang
berkomunikasi.
Dr. Halah
al-Jamal mengatakan bahwa komunikasi adalah upaya manusia untuk menampilkan
hubungan yang terbaik dengan pencipta-Nya, dengan dirinya, dan dengan sesama
manusia. Menurut definisi ini Halah, komunikasi adalah hubungan terbaik. Karena
menurut Halah, definisi ini lebih menekankan pada kualitas komunikasi dan
bentuk-bentuk komunikasi. Halah membagi komunikasi dalam tiga bentuk, yaitu:
komunikasi dengan pencipta, komunikasi dengan diri sendiri, dan komunikasi
dengan sesama manusia.
Stewart
L. Tubbs dalam bukunya Human Communication merangkum arti komunikasi dengan
mengatakan bahwa komunikasi secara luas didefinisikan sebagai “berbagi
pengalaman”. Berdasarkan paparan diatas penulis berpendapat bahwa komunikasi
adalah proses berbagi dan membagi pengalaman dengan tujuan saling memengaruhi.
2.
Definisi
Islam
Kata Islam dalam
buku al-Ta’rifat karya al-Jurjani
diartikan sebagai kerendahan oleh Rasulullah SAW. Makna Islam menurut
al-Jurjani ini mengacu kepada makna bahasa. Dengan makna bahasa seperti ini,
kita bisa menangkap roh dari dinul Islam secara keseluruhan, yaitu kedamaian
dan keselamatan. Jalan yang mengantarkan kepada kedamaian dan keselamatan itu
adalah ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad
SAW.
3.
Makna
Komunikasi Islam
prinsip-prinsip
Islam yang memiliki roh kedamaian , kemarahan, dan keselamatan. Berdasarkan
informasi dari Al-Qur’an dan As-Sunnah ditemukan bahwa komunikasi Islam adalah
komunikasi yang berupa ya untuk membangun hubungan dengan diri sendiri, dengan
Sang Pencipta, serta dengan sesama untuk menghadirkan kedamaian, keramahan, dan
keselamatan buat diri dan lingkungan dengan cara tunduk dengan perintah Allah
dan Rasul-Nya.
Kepedulian Islam
dalam bidang ini tergambar dari banyaknya istilah yang terkait dengan
komunikasi. Masing-masing istilah tersebut menjadi modal utama untuk menggali
karakteristik ilmu komunikasi islam.
B.
Ruang
Lingkup Kajian Komunikasi Islam
Objek
kajian ilmu komunikasi Islam terdiri dari tiga paket kajian yang tidak bisa
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tiga paket kajian itu adalah
komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi manusia dengan dirinya sendiri, dan
komunikasi manusia dengan yang lain. Tiga bentuk komunikasi ini merupakan
warisan dari ajaran agama secara universal.
C.
Manfaat
Mempelajari Ilmu Komunikasi Islam
Kehadiran ilmu komunikasi
Islam bertujuan untuk membimbing kaum muslimin secara khusus dan manusia secara
umum agar mampu membangun komunikasi kepada pencipta mereka, dengan diri
sendiri, serta dengan sesama berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Dengan panduan
agama, maka komunikasi akan berjalan sesuai dengan alur yang di tentukan oleh
Allah.
BAB 2
SUMBER ILMU KOMUNIKASI
ISLAM
A.
Pendahuluan
Sebagai
sebuah ilmu, komunikasi Islam memiliki sumber utama yang sangat potensial untuk
digali, yaitu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sumber lainnya yang tidak kala
penting dalam memformat ilmu komunikasi Islam adalah ilmu komunikasi yang telah
berkembang cukup lama dan sudah menunjukkan kemampanannya. Ilmu komunikasi ini
sangat membantu upaya untuk memformat ilmu komunikasi Islam karena kaum
muslimin di ajarkan untuk terbuka menerima kebenaran dari sumber manapun
datangnya.
B.
Sumber-sumber
komunikasi Islam
1.
Al-Qur’an
Definisi
Al-Qur’an, Al-Qur’an adalah himpunan huruf-huruf dan kata-kata yang menjadi
satu ayat, himpunan ayat-ayat menjadi surat, himpunan surat menjadi mushaf
Al-Qur’an. Disamping bermakna menghimpun, Al-Qur’an dengan akar kata qara’a
bermakna tilawah atau membaca
Definisi diatas
mengandung lima makna penting:
·
Al-Qur’an adalah firman
Allah
·
Al-Qur’an adalah
mukjizat
·
Al-Qur’an itu
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu kedalam hatinya melalui malaikat
Jibril a.s
·
Al-Qur’an disampaikan
secara mutawattir
·
Membaca Al-Qur’an
bernilai ibadah
Fungsi Al-Qur’an
1.
Al-Qur’an sebagai Huda
(Petunjuk), Al-Qur’an seolah-olah GPS yang berfungsi memandu manusia dalam
perjalanan mengarungi kehidupan agar sampai ketujuan dengan selamat.
2.
Al-Qur’an sebagai furqan,
Al-Qur’an dengan sifatnya sebagai Al-Furqan (pembeda), memang diturunkan untuk
mempertegas hal-hal yang tidak disepakati oleh manusia, yaitu penentuan mana
yang baik dan mana yang buruk.
3.
Al-Qur’an sebagai
Syifa’, syifa’ artinya obat. Sakit biasanya disebabkan bertemunya dua faktor
pada diri seseorang : faktor melemahnya kondisi tubuh dan adanya faktor pemicu
dari luar diri, seperti berubahnya kondisi alam dan menularnya wabah penyakit.
Sebagai mana tubuh, hati juga akan mengalami sakit oleh dua kondisi diatas.
4.
Al-Qur’an sabeagai rahmat, kata rahma, marhamah, dan
rahum, mengandung beberapa pengertian, diantaranya dipakai untuk makna kelembutan
(riqqah), empati (ta’athtuhuf), memberikan maaf (maghfirah), penyayang (hanan),
kenabian, rezeki, dan lokasi yang subur.
2.
As-sunnah
Selain
Al-Qur’an, kita juga dianugerahi panduan teknis bagaimana melaksanakan panduan
umum yang teradapat dalam Al-Qur’an. Panduan teknis itulah yang disebut dengan
As-sunnah .
Definisi
As-sunnah, Ulama hadist sepakat bahwa arti dasar kata As-Sunnah berkaitan erat
dengan hadist, berkisar pada dua makna berikut:
1.
Al- Sirah au
AL-Thariqah, hasanah dan sayyiah. Sirah dan thariqah yang berarti jalan
kehidupan atau metode, yang baik ataupun yang buruk.
2.
Al-thariqah al-mahmudah
al-mustaqimah Al-thariqah al-mahmudah al-mustaqimah, yaitu jalan kehidupan atau
metode yang lurus dan terpuji.
Fungsi
sunnah, fungsi sunnah adalah sebagai tafsir bagi Al-Qur’an, mengungkap rahasia
yang dikandungnya, dan menjelaskan kehendak Allah SWT dalam
perintah-perintah-Nya atau larangan-larangan-Nya.
3.
Kitab-kitab
Para Ulama
Di antara kitab-kitab yang sangat
bermanfaat untuk dijadikan sumber dan referensi adalah:
1.
Kitab Ihya Ulumuddin,
kitab karya Imam Abu Hamid al-Ghazali ini membahas banyak hal.
2.
Minhaj al-Qashidin,
kitab karya al-Maqdisi ini juga ada membahas tentang afat al-lisan (penyakit
lisan).
3.
Riyadhus Shalihin,
kitab karya Imam Nawawi ini memang membahas banyak masalah.
4.
Kitab Afat al-Lisan fi
Dhau Al-Qur’an wa As-Sunnah, karya Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani.
5.
Adab al lisan karya Abu
Anas Majid al-Nabkani, kitab ini juga membahas etika manusia dalam menggunakan
lidahnya.
4.
Ilmu
Komunikasi
Berger
& Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan
terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang
melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan
tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses, dan
pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang, pengertian di atas memberikan
tiga pokok pikiran utama:
·
Objek pengamatan yang
jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi
·
Ilmu komunikasi bersifat
ilmiah empiris (scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam ilmu
komunikasi (dalam bentuk teori-teori) harus berlaku umum
·
Ilmu komunikasi
bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan dengan produksi,prose, dan
pengaruh dari sistem tanda dan lambang.
BAB
3
BEBERAPA
KONSEP DASAR KOMUNIKASI ISLAM
A.
Pendahuluan
Ilmu
komunikasi pada hakikatnya adalah ilmu tentang mengirim dan menerima pesan,
baik dengan lisan, tulisan maupun dengan anggota tubuh.
B.
Konsep Dasar
Berikut
ini beberapa pandangan umum tentang komunikasi Islam:
1. Komunikasi
Ada Sejak Manusia Ada
Usia komunikasi berbanding lurus dengan usia manusia.
Berdasarkan informasi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis, diketahui bahwa
Adam adalah manusia pertama yang diciptakan Allah dimuka bumi ini. Diantara
pelajaran yang dapat kita ambil berdasarkan informasi dari Al-Qur’an adalah:
a. Komunikasi sudah disiapkan oleh Allah sejak manusia
pertama diciptakan.
b. Perangkat komunikasi paling penting yang diciptakan
Allah pendengar, penglihatan, dan fu’ad(hati).
c. Dengan perangkat komunikasi, mendapatkan kesempatan
terhormat untuk berkomunikasi dengan Allah, Sang Pencipta. Ini adalah bentuk
komunikasi manusia dengan Penciptanya.
d. Manusia memerlukan teman untuk berkomunikasi, buat
berbagi rasa dan untuk mendapatkan ketenangan hidup.
e. Informasi lain yang juga dapat diserap oleh pembaca Al-Qur’an
diantaranya adalah tentang jumlah kosakata yang diajarkan oleh Allah kepada
Adam.
f. Komunikasi lain yang terjadi pada manusia adalah
komunikasi dalam diri yang dipengaruhi oleh bisikan baik dari malaikat ataupun
bisikan buruk yang berasal dari setan.
2. Komunikasi
Terkait dengan Pandangan Islam Terhadap Manusia
Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk empat
dimensi: sebagai makhluk allah, sebagai diri sendiri,sebagai mahluk yang hidup
dengan sesama, dan siebagai mahluk yang hidup di alam semesta.
a. Sebagai mahluka Allah, manuasia memiliki
ketergantungan dengan penciptanya, harus mengabdi dan melaksanakan segala
perintah-Nya.
b. Sebagai diri(nafs),manusia
adalah makhluk yang memiliki dua dimensi,baik dan jahat, dan mereka
bergulat dengan dua kekuatan ini.
c. Sebagai makhluk social manusia tidak mungkin hidup
menyendiri dan memisahkan diri dari komunitasnya.
d. Manusia tidak
bisa mengelak untuk berinteraksi dengan makhluk selain manusia d imuka
bumi
3. Komunikasi
Adalah Kebutuhan Dasar Hidup Manusia
Lima jenjang kebutuhan pokok manusia menurut beliau
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Kebutuhan
mempertahan kan hidup.
b.
Kebutuhan rasa
aman (safety needs).
c.
Kebutuhan sosial
(social needs).
d.
Kebutuhan akan
penghargaan/prestise (asteem needs)
semakin tinggi status, semakin tinggi pula
prestisennya.
e.
Kebutuhan
mempertinggi kapasitas kerja (self-actual-ization),kebutuhan
ini menifestasinya tampak pada keinginan mengembangkan kapasitas mental dan
kapasitas kerja, melalui in the job
training, of the job training,seminar, konfrensi, pendidikan akademis,dan
lain-lain.
Dharuriyyat adalah hal-hal
mendasar yang harus ada pada setiap manusia yang membuat hidup ini bisa berlangsung,
baik menyangkut kemaslahatan dunia ataupun agama. Hal-hal yang masuk kategori dharuriyyat ada lima,yaitu: kebutuhan
akan hidup beragama, kebutuhan untuk menjaga diri,kebutuhan untuk menjaga akal,kebutuhan
untuk menjaga akal,kebutuhan untuk menjaga keturunan,dan kebutuhan terhadap
harta.
Hajiyyat
adalah kebutuhan manusia agar hidup lebih mudah, lebih lapang, sesuai
dengan kebutuhan standar,tidak membuat seseorang menjadi susah tetapi tidak
termasuk dalam kategori mewah. Adapun tahsiniyat
atau takmili adalah kebutuhan yang terkait dengan kenyamannan sepertimakan
dengan kualitas yang baik,minuman yang lezat,tinggal diperumahan yang
mewah,kamar yang luas,ruang yang lega,semisalnya.
4. Komunitas
adalah wujud kasih sayang allah terhadap manusia
Seluruh bentuk
kebaikan dan segala hal yang bermanfaat untuk manusia di dunia ini ataupun
nanti di akhir masuk dalam ketegori rahmat. Rahmat adalah lawan kata dari
mudarat dengan segala jenis bentuknya dan merupakan salah satu sifat Allah yang
paling menonjol. Dia selalu mengedepankan sifat ini dari sifat lainnya dalam
memilih, menetapkan, memprioritaskan semua perkara.
Diantara bentuk rahmat dan wujud kasih sayang Allah
kepada seluruh manusia adalah kemampuan berkomunikasi dengan sesama dengan
berbagai macam bahasa. Allah menyebut komunikasi dengan istilah “bayan”, yang
artinya kemampuan menyampaikan sesuatu dengan jelas.
Tobat adalah salah satu bentuk komunikasi yang khas
dalam komunikasi Islam, yaitu komunikasi antara makhluk dengan Khaliknya.
5. Komunikasi
Bertujuan untuk Saling Mengenal Antarmanusia Buat Mewujudkan Semangat Takwa
Manusia
diciptakan oleh Allah dengan berbagai macam latar belakang, baik bahasa, adat,
suku, bangsa, dan agama. Maksud dari keragaman itu adalah agar manusia saling
ta’aruf atau saling mengenal.
6. Komunikasi
Bertujuan untuk Menebar Semangat Silm (Kedamaian dan Kenyamanan)
Dalam perspektif Islam, akhir dari proses komunikasi
adalah mengantarkan manusia untuk merasakan kehidupan yang damai dan nyaman
(silm). Meskipun para ulama tafsir berbeda dalam menafsirkan kata humazah dan
lumazah, tetapi secara umum, makna kedua kata ini adalah menghina dan
merendahkan orang lain dengan kata ataupun perbuatan.
Semangat silm inilah yang bisa mengantarkan Islam
mampu merealisasikan cita-citanya untuk menjadi rahmatan lil’alamin.
7. Komunikasi
Adalah Paket
Dalam ajaran Islam, pesan yang diucapkan oleh
lisan atau yang digoreskan oleh pena
atau yang diisyaratkan oleh anggota tubuh merupakan terjemahan dari keinginan
hati.
8. Komunikasi
Memiliki Efek Dunia dan Akhirat
Komunikasi antarmanusia merupakan aktivitas
menyampaikan dan menerima pesan dari dan kepada orang lain. Komunikasi juga
bertujuan saling mengenal, berhubungan, bermain, saling membantu, berbagi
informasi, mengembangkan gagasan, memecahkan masalah, meningkatkan
produktivitas, membangkitkan semangat kerja, meyakinkan, menghibur, mengukuhkan
status, membius, dan menciptakan rasa persatuan.
Karena muara semua tujuan komunikasi adalah pertukaran
pesan dan saling memengaruhi, maka membangun komunikasi yang bertujuan untuk
menciptakan suasana yang sehat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Islam.
Menurut Ibnu Hajar, ‘bayan’ itu terbagi menjadi dua, pertama penjelasan maksud
yang sebenarnya; kedua, memperindah retorika sehingga hati para pendengar
terpesona mendengarkannya. Seni menyampaikan pesan disebut oleh Nabi sebagai
sihir karena ia bisa mengalihkan perhatian pendengar kepada makna yang
diinginkan oleh pembicara, meskipun keliru. Jika pesan yang disampaikan membuat
orang tertarik menerima pesan yang keliru.
Delapan poin di atas merupakan poin-poin terpenting
yang membingkai ilmu komunikasi dalam Islam. Memandang ilmu komunikasi dengan
cara pandang di atas membuat kita lebih mudah untuk memahami karakter ilmu
komunikasi menurut Islam dalam bab-bab selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar